Kupang, Nusa Tenggara Timur – Yayasan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia), melalui dukungan KONEKSI, menyelenggarakan Forum Pengetahuan Peneliti Indonesia Timur. Forum ini mempertemukan jaringan peneliti Indonesia Timur dengan pemerintah dan sektor swasta untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian dan kebijakan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta mendorong pembangunan inklusif yang berkelanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan peneliti akan menghasilkan kebijakan yang lebih baik di Indonesia timur. Peneliti menyediakan data dan analisis untuk pengambilan keputusan yang tepat dan berbasis bukti, sehingga mengurangi risiko keputusan yang bersifat spekulatif. Kolaborasi ini juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta memperkuat kapasitas dalam menggunakan riset untuk kebijakan yang efektif.
“Banyak tantangan dan isu pembangunan di tingkat lokal yang menjadi isu prioritas pemerintah daerah yang belum terselesaikan. Kolaborasi antara peneliti, pemerintah, dan swasta dalam mengembangkan pengetahuan melalui penelitian niscaya menghasilkan rekomendasi kebijakan yang inovatif dan tepat sasaran untuk pembangunan yang lebih efektif di kawasan timur Indonesia” ungkap M. Yusran Laitupa selaku Direktur Eksekutif Yayasan BaKTI.
Jaringan kolaborasi antar peneliti juga merupakan hal yang krusial. Di dalam jaringan ini terdapat berbagai kegiatan seperti pelatihan, pengembangan, dan kesempatan berkolaborasi dalam penelitian bersama. Program KONEKSI hadir sebagai wadah untuk mendorong pertukaran pengetahuan, memperluas jaringan, dan melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas di Indonesia Timur.
“KONEKSI memiliki fokus yang kuat pada kesetaraan dan inklusi sosial, termasuk bagaimana mengatasi kesenjangan pengetahuan secara regional di Indonesia. KONEKSI juga mendukung siklus Pengetahuan-untuk-Kebijakan (K2P) dan Pengetahuan-untuk-Inovasi (K2I) dengan cara yang saling melengkapi dan sinergis,” jelas Jana Hertz, Team Leader KONEKSI.
Melalui forum ini, BaKTI dan KONEKSI berupaya mengidentifikasi kebutuhan dukungan penelitian untuk isu-isu strategis di KTI. Beberapa isu strategis yang menjadi fokus diskusi antara lain ancaman perubahan iklim, kerentanan terhadap bencana, bonus demografi, ketimpangan ekonomi, kualitas manusia, serta kearifan lokal dan peran masyarakat adat.
Meskipun kaya akan sumber daya alam, kawasan timur Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Tingkat kemiskinan yang relatif tinggi, indeks pembangunan manusia yang rendah, serta kesenjangan infrastruktur menjadi beberapa isu yang perlu mendapat perhatian serius. Untuk itu, diperlukan upaya kolaboratif dan sinergis antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk peneliti, pemerintah, dan swasta.